Monday, June 29, 2020

My Dog: Alih Wahana Virtual, Sebuah Pemantik


Hai, selamat menyambut hari - hari di bulan Juli yang cerah dan menyenangkan.

Kali ini, saya mau cerita lagi tentang Flying Balloons Puppet. Sebenarnya banyak sekali draft tentang kelompok yang Rangga dan saya bangun ini, tentang cerita belakang panggung atau lainnya yang hadir.

Pandemi sungguh meluluhlantakkan rencana kami di tahun ini, dari penelitian lanjutan tentang pertunjukan kami, hingga rencana tur ke beberapa kota. Untuk saat ini, semua rencana kami simpan dulu sampai keadaan berangsur membaik. Simpan dengan baik sembari mengumpulkan amunisi.


Tentu saja, banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk memanaskan mesin kami. Dan, di waktu yang tepat, Flying Balloons diajak Papermoon untuk ikut Pupa Puppet Lab Virtual. Saya senang sekali! Karena memang sudah lama kami istirahat, mulai dari persiapan saya melahirkan yang mengharuskan saya dan Rangga pulang, hingga sampai Jogja kami harus menghadapi kenyataan bahwa pandemi membatasi pergerakan sementara.

Jadi, bagaimana Pupa Puppet Lab ini? Ada 3 kelompok yang diajak Papermoon untuk berproses, Kanca Ruci, Komunitas Sakatoya, dan Flying Balloons. Kami diminta membuat pertunjukan untuk keluarga yang nanti akan direcord dan ditampilkan secara daring. Ini pertama kalinya bagi kami, di mana pertunjukan ditonton secara virtual. Dan tentunya ada wahana baru yang harus kami ajak kenalan.

Awalnya Rangga hadir dengan cerita tentang sampah dan seorang pria, namun premis ceritanya belum kuat, sehingga atas masukan mentor dari Papermoon, Rangga ambil cerita tentang anjing dan tuannya. Lalu, pertunjukan ini kami beri judul My Dog. Waktu berproses cukup singkat, 1 minggu untuk menggodok ide, menyiapkan kebutuhan artistik, mengambil gambar, dan mengedit video beserta musik. Hectic sekali! Tapi jadi perjalanan unik karena kami mencoba membuat pertunjukan ini dengan konsep pembuatan film sederhana. Kami mencoba sesuatu yang baru. 

Acara livenya ada di Youtube Disbud DIY, Pupa Puppet Lab didukung oleh Disbud DIY

Sampai akhirnya kami membuat studio mini di rumah kami untuk proses pengambilan gambarnya. Untuk editing, Rangga dibantu mas Yoga. Ternyata, dalam waktu seminggu, kami bisa sedikit memanaskan mesin kami. Walaupun harapan saya itu, harusnya terbakar. Hahaha. Tapi, semoga jadi awalan baik buat kami untuk terus berproses dan membuat sesuatu yang menyenangkan.

Pertunjukkannya cukup singkat, sekitar 7 menit saja. Walau hasilnya belum maksimal sekali, cukuplah untuk jadi bekal memulai lagi. Kami lagi menggodok beberapa cerita juga untui dibuat dalam bentuk video. Semoga segera bisa tayang yaaa.

Kalau penasaran dan ingin menunggu hasilnya, jangan lupa follow instagram kami di @flyingballoons.puppet.

Terima kasih sudah mampir

Cheers

Monday, June 15, 2020

New Normal, Is it?

Hai hai!
Sekarang pada rame ngomongin new normal ya. Sebenarnya apa sih new normal? As far as I understand, new normal itu sebuah cara untuk menormalisasi keadaan saat atau setelah pandemi dalam segi sosial dan juga ekonomi.

Tapi, apa sebenarnya saat ini kita sudah siap menjalani new normal? I doubt that. Bukannya meremehkan, tapi tentu ada keraguan karena disebagian besar daerah di Indonesia, jumlah kasus covid19 tetap bertambah. Meskipun, dibeberapa daerah terjadi penurunan kasus. 

Apakah kita siap menjalankan segala requirement dan juga safety measure saat new normal berjalan? Apa semua lapisan masyarakat sudah dibekali pengetahuan terhadap hal ini? Apa pelayanan kesehatan kita cukup memadai untuk menangani kasus covid19? Mungkin terlalu banyak pertanyaan yang akan muncul mengenai normal baru ini.

Kemarin, sempat baca syarat di WHO mengenai daerah atau lingkungana atau negara yang bisa menjalankan kenormalan baru ini. Syaratnya adalah, angka kasus berkurang atau bahkan tidak ada peningkatan, adanya fasilitas yang bisa melaksanakan test berskala masif, dan kapasitas kesehatan memadai dan mampu menangani kasus yang ada.

Kalau dari syarat tersebut, apa yakin kita sudah berapa ditahap tersebut? Apa jangan - jangan peak dari pandemi ini belum mencapai puncaknya? 

Ini nih lucu banget rasanya, setelah beberapa lama gak nulis, tulisannya bahas hal begini. Mungkin karena terpantik banyak bahasan ini di sosial media. Bahkan banyak usaha yang mulai menjual new normal kit. Ide yang menarik tentunya. Tapi kembali lagi, are we there yet?

Cukup itu dulu ah, tulisan singkat hari ini. Besok mau bahas teater boneka aja, lagi manasin mesin, biar gak karatan dan ditinggalkan.

Have a good night sleep semuanya.

Popular Posts

Featured Post

Hutan Indonesia, Mengambil bagian untuk Melestarikan

Bulan Agustus tidak hanya bulan bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia tapi ada hari penting yang patut diingat, digaungkan, dan juga diberit...