Thursday, April 30, 2020

Belajar Memasak dan juga Memulai Usaha Baru selama #dirumahaja

Waaah nggak terasa sudah akhir April.

Kayaknya April tahun ini jadi waktu yang cukup challenging buat kita semua ya. Dengan adanya corona dan himbauan untuk #dirumahaja cukup membatasi gerak kita. Tapi, harus mencoba positif dan bersyukur, meski di rumah aja tetep harus mengembangkan diri dong.

Selama stay di rumah 2 bulan ini, ada satu keterampilan yang saya tekuni, ceilah tekuni. Sebenarnya lebih karena kebutuhan awalnya. Keterampilan memasak! Jujur saya tu jarang banget masak sebelumnya. Kalaupun masak sukanya yang anti ribet kayak nasi goreng, spaghetti, roti rotian ala ala atau sekedar motong buah kasih yoghurt.

Photo by DapurMelodi from Pexels

Syukur banget sih selama di rumah aja, Ibu saya yang ikut ke Jogja dari Januari lalu selalu kasih tau buat apa buat apa, bumbunya apa. Terbantu banget! Hahaha. Karena ibu juga saya jadi masak, masakan yang gak pernah saya masak sebelumnya kayak sayur lodeh, sayur asam, sampai tongseng daging. Super kan?
Penampakan makanan yang easy to make, haha. Pancakenya campur terigu, chia, dan oats. Yum!

Skill masak itu sebenarnya emang untuk survival. Terutama di jaman seperti saat ini. Masak di rumah itu hemat dan kamu jadi tau bagaimana makanannya di proses. Selain itu food wastenya bisa diminimalisir dengan menyiapkan bahan makanan sesuai dengan menu yang akan dimasak sebelumnya. Mungkin selanjutnya pengen cerita usaha meal prep dan hal - hal sekitarnya ya. 

Selain itu, karena saya dan Rangga memulai usaha kecil kecilan kami beberapa minggu lalu. Saya juga harus menilik balik keterampilan bikin konten dan planning yang saya pelajari sewaktu kerja di startup sebagai digital marketing. Skill ini menurut saya pribadi emang diperlukan saat ini dan kedepannya. 


Photo by Lisa Fotios from Pexels

Bahkan saya jadi follow beberapa akun di instagram yang emang ngajarin cara mengembangkan bisnis lewat instagram dan juga konten konten untuk bikin visual lainnya. Teknologi makin maju dan sumber informasi buat belajar semakin mudah didapat.

Jadi tu kayak gak ada alasan buat gak nyoba mengembangkan diri, kemanapun arah minatnya. Resourcesnya tersebar luas dari yang gratis sampai berbayar. Stay #dirumahaja jadi waktu yang tepat buat saya belajar dan belajar. Itu dulu keterampilan yang saya lagi kembangkan selagi berdiam di rumah.

Semoga keadaan segera membaik. Selalu jaga kesehatan kamu dan keluarga ya.

Cheers!

Wednesday, April 29, 2020

5 Aplikasi yang berguna banget saat Work From Home

Personal Photo

Hi! Happy Wednesday

Selama COVID-19 ini, saya bersyukur bisa #workfromhome. Walaupun tentunya ada saja kendalanya, antara lain, jaringan internet yang nggak stabil (maklum tinggalnya gak di pusat kota), terus belum lagi terkadang koordinasi perlu dilakukan secara langsung.

Untuk membantu kelancaran #workfromhome karena saya kerjanya nggak cuma di startup tapi punya usaha sampingan. Ini dia beberapa aplikasi yang saya selalu gunakan untuk bekerja.

Google Drive
Yaas! Aplikasi bawaan google ini jadi penolong untuk segala dokumen yang saya buat dan juga backup data yang saya butuhin. Mulai dari laporan acara kantor sampai ke laporan pengeluaran harian saya bikinnya di spreadsheet. Otomatis ke update dan aman jaya pokoknya. Selain itu, sharing juga jadi lebih mudah.


Hangout Meet

Perangkat video dan call conference dari Google ini jadi staple buat koordinasi kantor. Bahkan tim kantor bikin beberapa room yang bisa dipakai untuk membahas kerjaan secara langsung, istilahnya kita pairing sama tim lainnya. Selain ringan, hangout meet gak perlu jaringan yang bagus banget, aman buat dipakai di smartphone dan laptop. Kadang bahkan ngeswitch antara keduanya, karena Rumi gak bisa ditinggal. Ngebantu bangetlah pokoknya.

Canva

Aplikasi desain favorit! Berhubung laptop sedanh tidak sehat dan di laptop Rangga nggak ada Photoshop. Alhasil, pakai Canva menolong banget! Apalagi sekarang nih lagi perlu bikin beberapa content jualan Smoothies yang saya dan Rangga coba buat selama #dirumahaja. Buat desain konten produk pribadi emang top! Semoga nextnya bisa purchase yang pro. hihihi


Trello
Nggak ketinggalan aplikasi satu ini membantu ngetrack kerjaan sudah sampai mana. Koordinasi ke tim juga lebih fleksibel. Bisa input berbagai attachment berdasarkan tasknya juga. Saya pakai trello gak cuma buat kerjaan kantor, tapi juga proyek Flying Balloons Puppet juga pakai trello.


VPN (Virtual Private Network)

Keamanan dalam bekerja juga jadi salah satu faktor kenapa pakai VPN. Tentunya selain untuk mengakses jaringan tertentu, penggunaan VPN juga untuk mengenkripsi jaringan pribadi sehingga dokumen perusahaan tidak bocor ke luar. Saya pakai VPN juga untuk mengaksea situs yang memang diblokir juga, seperti beberapa broker trading luar (Oh iya, kantor tempat saya bekerja memang fokus ke trading). 

Itu dia 5 aplikasi yang selalu on di laptop saat bekerja dari rumah. Semoga bisa membantu kalian juga ya. 

Enjoy your work from home day teman - teman!

Tuesday, April 28, 2020

Family Time selama #diRumahaja

Selama COVID-19 dan harus di rumah aja, banyak banget hal yang bisa dilakukan bersama keluarga. Menurut saya rutinitas kita sebelumnya kadang bikin kita agak berjarak sama orang di rumah. Sekarang ini jadi waktu yang tepat untuk bonding bersama pasangan, anak, saudara, ataupun orang tua.

Family time itu dengan atau tidak adanya Corona harusnya menjadi agenda yang wajib dilakukan. Kenapa? Karena saat itu juga kita jadi tau apa yang dilalui atau sedang dialami anggota keluarga kita. 

Jadii, apa yang saya lakuin bersama keluarga kecil saya selama pandemi ini berlangsung?

Playtime bersama Rumi

Photo by Cottonbro from Pexels
Kalau ini sih sebenarnya selalu dilakukan sebelum Rumi tidur malam. Jadi, kadang saya dan Rangga gantian atau barengan menghabiskan waktu sama bayi, baik cerita random, baca buku, atau sekedar main - main. Menurut saya, ini jadi waktu bonding yang tepat buat kami. Karena di pagi hingga siang hari saya dan Rangga punya kesibukan masing - masing. Kadang sembari kerja main - main bentar juga sih, soalnya bayi lagi seneng banget ditemenin. 

Nonton Film
Kalau ini tu jadi waktu saya sama Rumi. Kadang dia bosen liat warna warni kain ataupun buku, jadi saya ajakin dia nonton film kartun kesayangan saya dari Studio Ghibli! Bisa cek list filmnya di sini ya, siapa tau jadi salah satu film yang akan kamu tonton sama pasangan atau anak. 
Photo from Pinterest

Sebenarnya Rumi masih terlalu kecil sih untuk lihat film di layar laptop. Jadi, ngakalinnya adalah nontonnya gak lebih dari 15 menit aja. Sejauh ini dia emang betah dan tertarik sama gambar-gambar. Denger soundtrack Totoro aja bisa bikin dia senyam senyum. Kocak deh. Semoga nanti, kamu suka film - film yang Ibu suka ya Rumi.

Side hustling yang berujung jadi waktu berdua sama pasangan
Jadi ceritanya, banyak kerjaan yang tertunda selama pandemi ini. Tentunya gak cuma saya dan Rangga aja yang ngerasain. Puter otak gimana caranya buat dapatin penghasilan tambahan, iseng deh bikin smoothies kurma dan enak! 

Photo by Ayasy

Udah 2 minggu atau 3 minggu ini kamu jualan fresh smoothies kurma online. Jadi pengantaran bisa lewat ojol atau di waktu Rangga harus keluar beli sayur. Hehehe. Lumayan, kegiatan bikin smoothiesnya jadi waktu saya ma Rangga catch up dengan rencana dan aktivitas kita masing - masing. Quality timenya gak cuma bikin kita berdua punya waktu berduaan (kadang bertigaan) tapi jadi buat nambah - nambah tabungan. Sila teman - teman yang di Jogja bisa cek @sumuji__. Kapan - kapan saya ceritain deh asal usul namanya. 

Kayaknya tiga aktivitas di atas yang saya sebutin jadi highlight kegiatan saya sama keluarga selama beberapa bulan ini. Gak ada acara spesial sih sebenarnya, hanya kegiatan biasa, cuma frekuensinya saat ini jadi lebih sering. Setiap ada kesusahan pasti ada kemudahan. Hal sederhana ini jadi sesuatu yang wajib di syukuri selama pandemi ini berlangsung. Keluarga sehat dan aman.

Semoga keluarga kamu juga selalu dalam keadaan yang sehat ya.

Have a nice Tuesday everyone!

Monday, April 27, 2020

Aktivitas Supaya Kamu Betah #diRumahaja

Happy Monday semuanya!

It is already the second week of the challenge. Merasa lebih bersemangat memulai challenge minggu ini. Mungkin karena weekend kemaren segala rencana bisa berjalan dengan baik. Saya orangnya suka gak bisa spontan dan bisa uring - uringan kalau rencana harian tidak sesuai. Tapi, brightsidenya adalah jadi selalu tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Ini sudah hari keberapa ya kita #dirumahaja? Saya sampai nggak ngitung berapa hari tepatnya, yang saya inget sudah hampir dua bulan. Untuk saya yang memang anak rumahan, tinggal di rumah selama ini tidak begitu berpengaruh banyak walaupun pasti ada kalanya merasa bosan. Apalagi, ketika anjuran untuk gak keluar rumah itu bukan choice lagi bukan. Pasti ada rasa terkekang meskipun harus banyak bersyukur juga bisa di rumah bersama keluarga dan merasa aman dari situasi yang seperti sekarang ini.

Buat yang mulai merasa kebosanan di rumah dan udah gak betah liatnya itu - itu saja, saya punya beberapa tips supaya kita betah di rumah.

Beres - beres barang - barang di rumah
Kalau rumah rapi dan nyaman pasti betah deh di rumah aja. Mumpung lebih sering di rumah, kita bisa banget lho mulai evaluasi barang - barang kita di rumah. Cek baju - baju yang di lemari, apa ada baju yang sudah jarang dipakai? atau tumpukan file file yang gak pernah disentuh saking banyaknya.

Saya sering juga ngumpulin barang yang pada akhirnya gak digunakan. Jadi, selagi di rumah aja, saya sempetin deh buat ngecekin barang - barang. Barang dapur yang rusak dikumpulin jadi satu, nanti tinggal kasih tukang loak. Terus baju - baju mulai dipisah mana yang mau direuse ataupun diupcycle, mana yang akan dijual lagi, atau baju yang layak untuk disumbangin.

Selain beres - beres, kita juga bisa menata ulang rumah agar terlihat fresh. Berhubung harus #workfromhome, bisa juga bikin space khusus untuk bekerja ataupun untuk melakukan kegiatan favorit lainnya.

Upgrade skill
Selama masa karantina seperti sekarang, banyak banget kelas online yang bertebaran di jagad maya. Yuk, manfaatin waktu buat upgrade skill kamu. Supaya nanti, setelah pandemi ini usai kamu punya skill baru yang ngedukung karir ataupun kehidupan kamu.

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Kemarinan saya sempat ikut kelas tentang rumah dan hidup selaras sama kelas manajemen keuangan selama bulan Ramadan. Lumayan banget ilmunya buat diterapin di rumah. Bisa mula browsing - browsing workshop online aja buat jadi kegiatan kamu selama di rumah.

Selain kelas online, kamu juga bisa masak makananmu sendiri lho. Ini salah satu cara upgrade skill juga menurut saya. Ini bukti nyata ke saya pribadi sih, selama corona ini, saya jadi sering masak, dan masakannya jadi makin beragam.

Nonton atau binge watching drama yang pengen kamu nonton dari kapan hari
Pasti dong kamu punya beberapa list drama dan film yang dari kapan hari mau kamu tonton. Ini saatnya! Buat saya sendiri, saya punya folder di external drive yang isinya filmnya yang akan saya tonton. Selama masa karantina ini, saya mulai nyicil nonton satu - satu meskipun kadang butuh beberapa hari buat nyelesain karena pekerjaan kantor dan rumah juga minta diperhatikan.

Saya bahkan penasaran sama beberapa drama yang memang lagi rame dibicarain di social media. Semoga weekend ini bisa kesampaian nonton.

Baca Buku
Saya sama Rangga suka banget deh beli buku saat ada diskon dan bazaar buku di Jogja. Kita hampir punya se-rak buku, buku - buku yang bel di baca. 

Photo by freestocks.org from Pexels
Tips ini bisa kamu lakuin buat mengisi kegiatan supaya betah di rumah. Selain mengisi kebosanan dan kehampaan selama karantina, kegiatan ini juga bermanfaat buat kamu juga.

Selamat berkegiatan di rumah!

Stay safe and sane!



Sunday, April 26, 2020

10 hal yang ingin dilakukan jika COVID-19 berakhir

Selama sebulan lebih berdiam diri di rumah, pasti terbayang kan mau ngapain aja setelah pandemi ini berakhir.

Sudah punya plan apa aja? 

Buat saya, 10 hal ini yang mau saya lakuin setelah keadaan kondusif dan membaik. Siapa tau ada yang sama kaan.

1. Kumpul dan catch up sama teman dan sahabat
Kayaknya ini memang nomor 1 bakal dilakukan. Meskipun saya terbilang introverted, tapi kalau teman teman dekat dan sahabat pasti kangen banget buat kumpul dan catch up keadaan mereka setelah pandemi ini berakhir.

Sudah lama banget kayaknya ketemu sahabat, ketemu si Arta aja terakhir 3 Maret kayaknya. Udah almost 2 months! Mungkin ngerencanain nginep atau makan di luar bareng nih.

2. Pulang kampung
Rencananya tahun ini akan ada agenda buat pulang kampung ke Lombok, dan juga lebaran ke Madiun. Tapi apa daya rencana tinggal rencana. Semoga bisa pulang ke Lombok dan ajakin Rumi ke pantai!




3. Ajak anak bayi ke Kebun Binatang
Personal Photo

Ini kayak bucket list buat Rumi. Karena saya dan Rangga dari pacaran sampai nikah emang seneng banget ke Kebun Binatang, bukan cuma ngeliat berbagai macam binatangnya tapi jalan - jalannya. Bisa jalan kaki santai sambil menikmati suasana. 

Kemarinan sempet lewat Gembira Loka saat nganter Smoothies Kurma. Gembira Loka ditutup. Kayaknya selama bertahun tahun di Jogja salah satu tempat yang sering banget saya kunjungi sama Rangga ya kebun binatang. 

4. Pentas keliling bersama Flying Balloons Puppet
Sesungguhnya tahun ini adalah tahun di mana kami berencana melakukan pentas keliling di Jawa, Kalimantan dan Sumatra dengan membawa pentas Pongo Abelii.

Mata Pongo

Proposal sudah dibuat, venue sudah mulai dikontakin dan mulai ngomongin kerjasama. Tapi sementara ditunda sampai keadaan membaik. Sejauh ini saya masih nyiapin berbagai administrasi untuk pentas keliling kami. Semoga bisa terlaksana.

5. Ke Pantai dan Camping
Pantai itu emang tempat favorit dari kecil. Kebetulan rumah saya di Lombok dekat banget sama pantai, 10 menit jalan sampai. Jadi memang terbiasa berenang di laut. Terus pengen banget camping di Goa Cemara.

Personal Photo. Foto camping tahun 2017 bareng Ditto, Rangga, dan Aaron

Pernah beberapa kali camping di sana, tempatnya asyik! Nanti mau ajak Rumi camping di pantai aja.

6. Kerja dari Coffee Shop favorit
Ini salah satu hal yang saya rinduin. Memang sih kerja di manapun bisa dilakukan sekarang. Tapi terkadang butuh suasana baru dan lebih kondusif kan? Alternatif saya selama ini pasti ke Coffee Shop favorit di Jogja buat kerja.

Selain kerja biasanya saya janjian ketemu sama Arta di coffee shop.

7. Berenang 
Rencananya saat Rumi 5 bulan, saya mau ngajakin dia berenang untuk pertama kali. Selain bagus buat saya juga buat ngembaliin stamina setelah melahirkan, berenang juga bagus untuk perkembangan tubuh bayi.

Photo by Markus Spiske from Pexels

Semoga bisa segera ajak dan ngajarin Rumi berenang.

8. Jalan - jalan di Alkid pagi - pagi
Ritual yang dulu sering saya dan Rangga lakuin, bukan jogging kayak orang - orang ya. Tapi cari sarapan! Atau sekedar keliling liat suasana. Ahhh~ kangen suasana Jogja di alkid dan malioboro

9. Makan di luar
Hihihi. Ini tu sebenarnya kayak jadwal yang sering saya lakuin lebih dari 2 kali seminggu. Makan sate batas kota, makan di cak samsul, atau makan nasi bebek madura. Hmmm, suasana warung pinggir jalan sambil ngobrol ngalur ngidul ma Rangga emang salah satu nikmat yang tiada dua.

10. Belanja ke pasar!
Kalau ini, walaupun saya sebenarnya nggak hobi banget ke pasar. Tapi momen gini jadi acara Rangga buat cari jajanan favorit dia. Makanya saya masukin ke 10 hal yang pengen saya lakukan setelah Covid-19 berakhir.

Sebenarnya masih banyak hal yang pengen saya lakuin. Tapi bisa - bisa listnya makin panjang. 

Semoga semua segera membaik ya. 

Sehat selalu teman - teman!

Saturday, April 25, 2020

Masker kain untuk keperluan personal

Photo by Cottonbro from Pexels

Happy Weekend teman - teman!

Hari kedua puasa nih. Bagaimana puasa hari pertama kalian? Semoga lancar ya walaupun keadaannya pasti berbeda sekali. Nggak kerasa ini udah hari ke-6 dari BPN Ramadan Challenge 2020. Jujur, ikut challenge 30 hari nulis itu sesuatu sekali. Bukan apa - apa, tapi butuh komitmen buat tetap ada ide mau nulis apa setiap harinya. Haha!

Hari ini, contoh di mana saya nggak tahu mau nulis apa tentang masker. So, mungkin kita mulai saja yaa artikel ini.


Seperti yang kita semua tau, anjuran untuk menggunakan masker saat ini tidak hanya untuk yang sedang sakit, tapi juga untuk kita yang sehat terutama yang berkegiatan di luar rumah. Buat saya pribadi, anjuran ini cukup tepat mengingat Indonesia tidak menerapkan sistem lockdown seperti negara - negara lain.

Photo by Anna Shvets from Pexels

Ingat gak, kejadian masker medis tiba - tiba melonjak harganya dan jadi susah didapat di mana - mana? Apalagi pas awal - awal kasus Corona mulai ditemukan di Indonesia. Banyak yang jadi panic buying dan juga orang - orang yang memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan pribadi. Waktu awal itu, saya sempet minta Rangga untuk beli masker yang dijual di supermarket - supermarket. Ternyata masih bisa dibeli, lalu beberapa hari kemudian, kosong.

Inisiatif deh buat masker sendiri dari kain - kain yang ada di rumah. Dan, maskernya jarang di pakai karena memang saya jarang banget berkegiatan di luar rumah.

Back to topic, setelah rame masker medis yang langka. Ternyata di lapangan para petugas kesehatan yang memang lebih butuh masker tersebut kekurangan stok. Syukurlah lama kelamaan orang sadar dan muncul gerakan menggunakan masker kain baik yang dibeli ataupun dibuat untuk penggunaan pribadi. Lalu, masker medis hanya untuk petugas kesehatan kita.

Untuk teman - teman yang berkegiatan di luar rumah jangan lupa untuk menggunakan masker kain ya. Kalau saya di rumah siapin beberapa masker, jadi ketika yang satu dicuci setelah di pakai punya cadangan masker lainnya. Meski masker kain bisa dipakai berulang kali, sebaiknya penggunaannya pun jangan terlalu lama ya. Sediakan cadangan saat kamu berpergian.

Sekian tulisan singkat ini, semoga jadi pengingat untuk kita semua ya.

Stay safe teman - teman.

Friday, April 24, 2020

Physical Distancing selama COVID-19

Haloo, apa kabar teman - teman?

Sudah apa aja yang kalian lakukan untuk melakukan pencegahan penyebaran COVID-19? Untuk yang stay #dirumahaja, social distancing atau physical distancing rasanya sudah kita lalui sebulan lebih. Iya gak sih? Untuk saya sejauh ini sudah dari awal Maret hingga hari ini, hampir 2 bulan diam di rumah.

Photo by Markus Spiske from Pexels

Social distancing rasanya cukup berat ya. Apalagi buat teman - teman yang memang mendapat energi dari bertemu dan bersosialisasi dengan orang - orang. Untuk saya sendiri, sebenarnya diam di rumah adalah hal yang dilakukan sehari - hari.

Social distancing sendiri dianjurkan sebagai salah satu langkah supaya virus ini tida menyebar lebih banyak lagi. Tapi saya lebih prefer dengan istilah physical distancing. Kenapa, karena sebenarnya yang coba kita buat jaraknya adalah fisik bukan? We keep our social life online. Walaupun mungkin untuk beberapa orang, get in touch dengan teman dekat bahkan saudara melalui jaringan internet dan juga aplikasinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka atas hubungan sosial.

Tapi, demi mengurangi resiko bertambahnya jumlah penderita COVID-19, we need to take this measure seriously. Berusaha untuk menghindari kontak langsung dengan orang karena kita bahkan tidak tahu mereka bertemu dan kontak dengan siapa sebelumnya. Sehingga, anjuran #dirumahaja juga semakin digaungkan oleh berbagai pihak.

From Pexels

Selama masa - masa #dirumahaja ini, saya berusaha untuk tetap menghubungi saudara melalui whatsapp group. Bahkan kami update kegiatan sehari - hari sampai foto - foto ponakan juga di share di group tersebut. Apalagi saat ini kita baru saja menyambut bulan Ramadan. Pasti ada rasa rindu suasana Ramadan yang hangat dan seru bersama keluarga besar. Selain tu tanyain kabar teman - teman melalui sosmed juga jadi cara saya untuk tetap tahu perkembangan dan keadaan teman - teman saya.

Untuk saya yang bekerja dalam grup, physical distancing ini bikin kami tidak bisa berkumpul dan latihan bersama. Oya, bagi yang belum tahu, saya dan Rangga memiliki grup teater boneka, Flying Balloons Puppet namanya. Tentunya grup grup kesenian juga mendapat imbas yang cukup besar karena banyak pertunjukan langsung ditunda bahkan dibatalkan, dan beberapa beralih ke pertunjukan secara online. Kami sedang mempersiapkan sesuatu, semoga bisa berjalan dengan baik.

Selama physical distancing ini, ada beberapa hal yang saya rindu, apalagi sekarang lagi bulan Ramadan.

Photo by Craig Adderley from Pexels

Tarawih di Masjid
Karena banyak tempat ibadah ditutup, Ramadan tahun ini mengharuskan kita untuk beribadah di rumah saja. Tarawih gak lagi sama, tapi semoga niat baik dan juga ibadahnya tidak berkurang meski tidak dilakukan bersama - sama ya.

Buka Puasa bareng teman - teman
Biasanya momen Ramadan jadi waktunya berkumpul dan update kabar, ya nggak sih? Bahkan acara buka bersama ada bukber teman - teman SD sampai teman - teman Kantor. Jadwal buka puasa tahun ini kita lakuka di rumah saja. Mungkin memang waktunya kita kembali fokus pada orang - orang yang tinggal bersama kita. Menikmati waktu buka bersama dengan keluarga di rumah.

Jalan - jalan sore cari takjil
Ini favorit saya! Sambil menunggu waktu buka puasa, saya suka banget ajakin Rangga buat cari takjil sebelum kita pergi untuk buka puasa di Cak Samsul, pedagang sate madura langganan saya. Kayaknya tahun lalu itu, hampir setiap hari saya dan Rangga buka puasa di luar. Kebetulan waktu buka puasanya bertepatan dengan saya pulang kantor. Jadi bisa jalan - jalan bentar deh. Tahun ini, takjilnya di bikin sendiri aja, atau beli dari warung deket rumah. Saya jadi makin rajin di dapur sejak COVID-19 ini. Selalu ada hikmahnya ya.

Berkumpul saat Lebaran
Ini dia yang pasti terlewat tahun ini. Saya dan Rangga berniat lebaran di Jogja, kami tidak pulang ke Lombok. Karena rencananya keluarga kami yang akan menyusul ke sini. Saya dan kakak-kakak saya berniat ke Madiun untuk ziarah ke makam Mbah Kung saat lebaran nanti. Sedih sih sebenarnya, rencananya jadi batal. Tapi, saya masih bersyukur, saudara dan orang tua kami semua dalam keadaan sehat

Mungkin memang banyak yang berbeda di bulan Ramadan tahun ini. Bukan juga kebiasaan yang bisa langsung kita jalankan. Tapi, kita harus melakukannya untuk segera melewati masa - masa sulit ini. Semoga kita semua selalu diberi kesabaran dan juga kesehatan ya.

Selamat menunaikan Ibadah Ramadan teman - teman!

Thursday, April 23, 2020

COVID 19: Protect yourself, your family, and your surroundings

Halo,
Ini pertama kalinya saya berusaha commit untuk ikutan blog challenge yang diadain Blogger Perempuan di bulan Ramadan 2020 ini. Semoga semangat sampai akhir!

Hari ini, saya mau cerita beberapa hal, masih terkait Corona dan imbasnya sama kehidupan sehari-hari. Kita sudah tau corona itu apa kan, lalu bagaimana cara kita melindungi diri dari penyebaran virus ini? 

Cara pencegahan ini tertulis di website WHO ya, bisa di cek untuk lebih lengkapnya. Dari cara pencegahan yang disarankan, ini dia beberapa yang saya coba terapkan selama pandemi ini berlangsung. Baik di rumah maupun ketika harus keluar rumah.


Cuci tangan menggunakan sabun
From Pexels
Jujur, dulu saya jarang banget cuci tangan. Parah banget sih. Tapi sejak kejadian ini dan saya punya anak bayi di rumah. Rangga selalu mengingatkan saya untuk cuci tangan setelah dan sebelum makan dan juga masak. Kebiasaan cuci tangan ini memang harus diterapkan secara rutin supaya tetap dilakukan kapanpun meski nantinya corona sudah tidak seperti saat ini. Di rumah sendiri, saya taruh sabun di keran depan, jadi kalau Rangga pulang dari luar, cuci tangan dan kaki dulu sebelum masuk rumah. Selain itu, karena punya bayi dan direct breastfeeding, saya selalu cuci tangan sebelum menyusui Rumi. Kebiasaan cuci tangan dengan sabun udah dari dulu disarankan baik sama orang tua maupun kakek nenek kan? Cuma terkadang kita nggak terlalu menghiraukan bahkan mengabaikan.

Sekarang, waktunya mengembalikan kebiasaan baik ini lagi. Jangan lupa selalu cuci tangan ya teman - teman.

Physical Distancing
Karena penyebaran virus ini melalui percikan cairan, terutama ketika bersin ataupun batuk. Maka, distancing pun diberlakukan. Di tempat - tempat umum saat ini jarak antar pengunjung pun dibuat agar mengurangi penyebaran virus corona. Bahkan banyak juga yang memberlakukan pelayanan secara daring.

Pusat perbelanjaan modern juga memberlakukan jarak antrian dan banyak yang menerima pemesanan melalui whatsapp dan pengantaran ke rumah pelanggan. Kalau kamu memang harus keluar rumah selalu jaga jarak dengan orang lain ya untuk memutus tali penyebaran virus corona.

Limit waktu kamu di luar rumah, #lebihbaikdirumahsaja
From Pexels

Batasi waktu kamu di luar rumah. Mungkin ada beberapa yang memang harus tetap keluar, baik untuk bekerja maupun berbelanja kebutuhan pokok. Jika urusan kau sudah selesai, segera pulang dan beristirahat di rumah.

Ada beberapa hal juga yang harus kamu perhatikan kalau harus keluar rumah,
  • Selalu gunakan masker kain
  • Jaga jarak
  • Cuci tangan pada tempat - tempat yang disediakan. Jika tidak memungkinkan bawa hand sanitizer
Ajak teman dan saudara untuk lebih aware tentang dampak virus ini
Informasi dan kesadaran atas dampak dari virus ini juga adalah salah satu hal yang kita butuhkan untuk mencegah penularannya. Yuk mulai ajak teman dan saudara untuk lebih aware dengan dampak virus ini bagi mereka dan juga orang - orang disekitarnya. Karena, untuk menghadapi keadaan sekarang kita butuh kerjasama dari setiap lapisan.

Kebayangkan teman - teman kita yang bekerja di Rumah Sakit dan layanan kesehatan, perjuangan mereka harus kita lanjutkan dengan berkesadaran dan mulai menerapkan langkah - langkah pencegahan penyebaran virus corona.

Jaga kesehatan tubuh dan juga mental
Photo by Daniel Spase from Pexels

Meski langkah ini saya taruh terakhir, bukan berarti ini tidak sama penting dengan yang lainnya. Agar kita bisa bertahan dari serangan virus dan penyakit, kita harus menjaga tubuh kita. Dari tubuh dan jiwa yang kuat, imun kita juga akan bekerja maksimal untuk menangkal virus ini. Yuk mula hidup lebih sehat lagi. Sehat nggak cuma tentang tubuh kita ya, tapi juga kesehatan mental kita. Cari kegiatan bermanfaat dan juga menyenangkan supaya kita happy selama masa karantina ini.

Semoga artikel ini bermanfaat ya untuk teman - teman. Selalu jaga kesehatan.

Stay safe and sane!

Wednesday, April 22, 2020

Helping each other to survive during Pandemic

Halo, apa kabar?
Bagaimana day ke sekian dari karantinanya. Semoga tetap waras ya. Heheeu

Pandemi ini membuat semua lapisan merasa kesulitan terlepas dari pembagian status sosial. Mungkin memang akan ada opini tentang bagaimana saudara - saudara kita yang hidup dari pekerjaan sehari - hari terdampak dari keadaan ini. Besarnya dampak satu sama lain pastinya beda, tapi kalau ngomongin perbedaan terus kapan kita bisa melewati situasi ini. 

Photo by Ricardo Esquivel from Pexels

Sebenarnya yang penting adalah apa yang bisa kita sebagai individu lakukan untuk meringankan saudara, teman, dan saudara kita selama pandemi ini berlangsung  Menurut saya banyak cara, tidak terukur besar kecilnya, setiap kontribusi pasti berarti untuk orang yang kita bantu tersebut. They will not judge you by how big you help them but the help it self. 

Let your friend promote their business
Kadang kita ngerasa annoyed kan sama temen yang promosiin jualannya di segala lini. But, now everyone needs to promote their small business. Orang - orang berusaha untuk survive. Jadi, let your friend do their job dan mungkin kamu bisa bantu promosiin usaha temen kamu. Pasti sangat membantu mereka di saat omzet menurun seperti sekarang ini.

Buy from your local grocery store
Photo by Erik Scheel from Pexels
Paling mudah dilakuin, belanja dari tetangga ataupun penjual sayur dan bahan pangan yang ada di sekitar kamu. Ada beberapa toko - toko kecil yang akhirnya tutup atau beralih ke online selama pandemi ini.


Spare sebagian penghasilan ke dompet donasi yang digalang teman ataupun komunitas
Kalau ada uang lebih, bisa juga lho kamu berbagi sedikit penghasilan kamu ke aksi penggalangan dana yang banyak dilakukan. Bahkan kamu juga bisa take action dengan ajak teman untuk membuat penggalangan dana kamu sendiri. Sekarang, selain untuk pekerja lepas, penggalangan dana juga dilakukan untuk garda depan pandemi ini, tidak lain adalah tenaga kesehatan kita. Yuk bantu yang bisa kamu bantu!

Bagiin masker kamu yang lebih ke pekerja yang kamu temui di jalan
Kalau punya masker lebih, bisa banget kasih ke pengepul sampah yang suka angkutin sampah di komplek. Atau ke penjual bakso keliling. They need those mask to keep on working

Even the slightest hi means something
Photo by Retha Ferguson from Pexels


Bener! Selama masa krisis ini, gak cuma kebutuhan sehari - hari yang harus dipenuhi, kesehatan mental juga harus di jaga ya. Bertanya kabar ke teman, saudara, sahabat bisa jadi cara paling mudah untuk membantu. It will brighten up their day knowing someone is still care. Dengan ada social distancing ini, beberapa bahkan banyak orang pasti mengalami kesusahan bahkan kesedihan. Bikin temen kamu happy hari ini dengan say hi ke mereka yaa.

Jadi, ceritain dong apa saja yang sudah kamu lakuin untuk bantu sesama selama covid-19 outbreak ini. Share cerita di kolom komentar ya.

Stay sane and happy semua!

Tuesday, April 21, 2020

#dirumahaja dan hal baiknya


Hi hi!
Gimana yang stay #dirumahaja buat nyelamatin saudara tetangga dari penyebaran Corona? Semoga selalu dilindungi dan diberi kesabaran yaaa.

Sudah hampir sebulan ini, saya berdiam di rumah. Sebenarnya sebelum Corona muncul kasusnya di Indonesia, I spend most of my days working from home. Cari kerjaan yang bisa dikerjain dari rumah, ke kantor cuma buat meeting dan koordinasi. Syukur sekali, dapat kerjaan yang sesuai ekspektasi ini. Bukan ekspektasi sih sesungguhnya lebih ke prioritas, karena sekarang ada bayi manusia yang butuh perhatian super. Plusnya lagi timnya berkoordinasi dengan baik even kerja jarak jauh kayak gini.

So, how was the day before and after Corona?

Banyak hal yang tertunda dan batal tentunya, terutama buat Rangga. It was hard on us, and still does. But the perksnya banyaaak juga.

Cooking and Eating at Home
Sebelum Corona, masak di rumah jarang! Apalagi setelah hamil dan melahirkan. Maunya makan sate cak samsul atau sate batas kota mulu. Bisa dibayangkan betapa borosnya kan ya. 


Saat situasi kayak gini, akhirnya masak terus tiap hari. Masak sendiri itu emang hemat banget. Apalagi sejak lahiran saya banyak ngemilnya. Coba bikin - bikin jajanan dan lauk sendiri deh. 

Kemarin bahkan coba bikin smoothies kurma, rasanya enak! Kalau ada yang tertarik dibikinin boleh kontak - kontak ya. 😊🤗


Gratitude gratitude
Yes! Keadaan sekarang bikin banyak banget bersyukurnya. Keluarga sehat dan aman, terus masih ada kerjaan yang bisa WFH, makan pun masih bisa. 

Sedangkan di luar banyak banget teman dan saudara kita yang harus tetap keluar. Khawatirnya seperti apa kan pasti keluarga di rumah. Ucap syukur banyak - banyak! Kalau rezeki lebih, bisa bantu di penggalangan dana yang dibuat banyak teman - teman dan influencers.

Daily Schedule
Sejak di rumah terus, jadi punya jadwal sendiri gitu. Kayak otomatis dah. Pagi bangun, masak air, nyuci piring, mandiin bos besar, bikin sarapan, bikin makan siang juga, mandi terus siap siap mantengin hape dan laptop.

In between kerjaan, makan, ngemil, main sama Rumi. Sore dibantu Rangga mandiin Rumi karena jam kerjanya selesai sore. Terus malam bisa ngelakuin hal bareng atau ngerjain sesuatu kayak jahit, ngemil lagi, terus update berita terkini.

Walaupun kadang suka bosen, pasti yaa, tapi jadi punya daily schedule gitu asyik juga.

Digging old favorites
Berdiam diri di rumah bikin saya jadi lambat dan coba lihat sekitar rumah. Ternyata banyak sekali hal - hal favorit saya yang terbengkalai di sudut ruangan karena hecticnya kehidupan.


Beberapa hari yang lalu, ketemu koleksi kartu pos saya dari jaman kuliah. Senangnya nostalgia. Lihatin postcard yang dibeli sendiri, hadiah Rangga, oleh - oleh teman saudara dan kenalan. Saya selalu suka kartu pos, sederhana tapi bisa jadi buah tangan yang manis.

Saya sampai punya akun instagram untuk kartu pos ini, dengan masing - masing ceritanya. Sila dilihat kalau lagi senggang yaaa, @world.post.card

Sekian curhatan singkat selama #dirumahaja. Semoga keadaan segera membaik dan kita bisa saling berkumpul dan bertemu orang - orang tersayang. 


Monday, April 20, 2020

COVID-19 : A way to be more aware


Photo by Markus Spiske from Pexels

Sejak mendengar kasus COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona terjadi di China, I know for sure it will happen in Indonesia sooner or later. 

Sedih sebenarnya melihat bagaimana pemerintah bereaksi terhadap munculnya kejadian ini, well nasi udah jadi bubur ayam ya.  Kasus COVID-19 positif pun meningkat tiap hari, kadang khawatir melanda, apalagi buat Ibu muda dengan bayi yang baru menginjak beberapa bulan. Sekarang yang bisa saya dan kita lakukan adalah mengerti mengenai virus itu untuk menyiapkam diri kita. Iya kan?

So, what is it?
Berdasarkan pengertian World Health Organization (WHO), virus Corona adalah kumpulan virus yang menyerang manusia dan juga hewan. Beberapa virus ini memang diketahui menyerang bagian pernafasan kita. Beberapa penyakit menular yang sempat menghebohkan dunia antara lain MERS dna juga SARS disebabkan oleh kelompok virus ini.

Lalu, COVID-19 itu apa? Jadi COVID-19 adalah kependekan dari Corona Virus Disease 19, yang merupakan penyakit menular yang penyebarannya pertama kali diidentifikasi terjadi di Wuhan, China bulan Desember lalu.

I know, too much information terkadang membuat kita insecure dan jadi berasap gitu gak sih kepalanya. Apalagi berita tentang penyakit ini terus menerus muncul di sosial media kita (gak di layar kaca, soalnya di rumah gak punya tv). Di berbagai berita menyiarkan banyak sekali kasus luar biasa oleh virus ini, seperti Italia yang jumlah kematiannya sudah ribuan, dan sekarang Amerika Serikat juga menyusul.

Saya jadi sadar beberapa hal, yaitu dengan adanya virus ini saya lebih aware terhadap what happened around or within myself. Jadi lebih berhati - hati kan sejak tahu bahwa penyebaran virus ini terjadi jika ada contact antara orang yang sakit ataupun tidak sakit tapi carrier. Penularan virus terjadi melalui percikan - percikan cairan yang berasal dari mulut dan hidung. Menular dan masuk melalui hidung, mata, dan mulut. Jadi, sejak informasi ini dikumandangkan, kita diharapkan untuk tidak berinteraksi dengan orang - orang disekitar kita dan menghindari memegang tiga bagian muka ini. Lebih lanjut lagi, anjuran bahkan kewajiban untuk cuci tangan juga diinformasikan karena virus ini akan melemah jika protein yang melindunginya dicuci dengan cairan sabun.
Semakin sadar kan bahwa local wisdom yang diajarkan orang tua dulu memang punya manfaat sendiri. Ingat kan, selalu dibilangin ma Ibu dan Bapak buat cuci kaki dan tangan sebelum masuk rumah. Dan it works today untuk mencegah penularan virus Corona.

Photo by Branimir Balogovic form Pexels
Despite all the bad things that happen karena penyebaran penyakit ini, kita juga diajak untuk belajar lebih sadar diri dan juga lingkungan kita. Belajar untuk tahu lebih lanjut tentang pandemi ini dan ngajak saudara dan tetangga juga buat mengerti tentang kondisi saat ini. Karena after all, kita harus bersama - sama buat melewati masa - masa sulit ini.

Stay safe and healthy everyone!

Saturday, April 4, 2020

A story of our dogs

This is a story of four paws and furry companion I had in my life. A family that I always have in my mind and heart. The one that help us went through the hardest and the happiest days of our lives.

It began with a trip I made with my partner Rangga to an animal market in Jogja. There was no plan to bring back a little creature we later called Flo. We went around and found two puppies in a blue cage. Flo came towards us and we knew she will be our second baby. 

Way before we brought home Flo, Rangga had Bruno during his early university days. He had to gave him to new owner because he could not keep him around due to hectic schedule as new art student. 

Flo was my birthday present to Rangga. I never imagined that since that day we enjoyed and loved being around our little family member. 

We watched  her grow up into a teenager, and she finally has a mate! I used to argue with her, not really, but she was often jealous with me. Rangga was for her only. Then, fast forward, that unknown black male dog impregnated her. She went to labor and gave birth to seven beautiful puppies. Unfortunately, I could not keep an eye for her since I needed to go back to Lombok for Lebaran.

We decided to keep only 2 of her puppies. We named them Pedro and Malam. A brother through thick and thin. They almost never had a quarrel. They play along and really close to one another. The most heartbreaking event came in a few months after Flo gave birth. Rangga went to Surabaya for performing. The day he went back to Jogja. Flo got hit by a motorcycle. I rushed from my place to his place, only to found cold body of Flo lying in front of Rangga's room. When he arrived, he shouted and called Flo first. She did not came. She was lying dead. He cried and cried. Flo was gone.

We lost our pack leader that fateful afternoon. We raised Pedro and Malam after that. Soon after, I adopted a Husky. The owner never took care of him for almost a year! He lost most of his fur and he got a scabies. 

I always wanted a Husky, cool wolf-like dog. Big and furry. We was lucky to brought him home. His name was American Gangster, we called him Ang.

I will post another story about Ang and our pack. I will break it down into several posts, I hope you enjoy reading it. 

I missed all my dogs that is why I try to write about them. Will be back soon!


Popular Posts

Featured Post

Hutan Indonesia, Mengambil bagian untuk Melestarikan

Bulan Agustus tidak hanya bulan bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia tapi ada hari penting yang patut diingat, digaungkan, dan juga diberit...