Sunday, April 1, 2018

Behind Stages: NATUH hadir di Jakarta! - Part 1



Hi! Kembali lagi dengan cerita di balik panggung. Hari ini pengen banget cerita bagaimana akhirnya kami - Flying Balloons Puppet - bisa hadir di Jakarta minggu lalu. Entry blog ini akan saya bagi menjadi 3 bagian, semoga betah ya bacanya dan menunggu kelanjutan cerita ini.

Nggak saya bayangin sebelumnya, NATUH bisa kami bawakan di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Jakarta. Tepatnya pada tanggal 25 Maret 2018, perjuangan berlatih dan mengeksplorasi kemungkinan - kemungkinan dari pertunjukan ini terbayar dengan energi positif yang diberikan oleh penonton. Ini adalah pengalaman pertama saya fully sebagai Pimpinan Produksi sebuah pertunjukan teater boneka. Latar belakang pendidikan politik dan terjunnya saya ke dunia pertunjukan cukup membingungkan. Tapi, kecintaan saya pada seni sudah ada sejak saya kecil. Seperti yang selalu saya percaya bahwa ada jalan - jalan yang akhirnya kita ambil untuk menghidupkan kembali mimpi masa kecil saya, bergelut di dunia kreatif.

NATUH hadir di Jakarta, perjalanan ini di mulai jauh sebelum kami memutuskan untuk memberanikan diri mendaftarkan proposal pertunjukan NATUH ke Ruang Kreatif Seni Pertunjukan. Pada bagian ini saya akan cerita tentang lahirnya NATUH sebagai sebuah pertunjukan teater boneka.

NATUH pertama kali dipentaskan pada Pesta Boneka #5 yang diadakan oleh Papermoon Puppet Theatre 2 tahun yang lalu, tepatnya bulan Desember 2016. Kami ingin menampilkan pertunjukan yang bercerita tentang alam, namun cukup lama kami tidak menentukan konsep seperti apa yang akan kami bawakan untuk Pesta Boneka. Suatu hari Rangga bercerita pada saya dan anggota kami yang lain, tentang mimpinya membagikan bibit tanaman kepada setiap orang yang lewat di hadapannya. It was like his Aha! Moment. Dan kami pun setuju dengan ide Rangga. Saat itu kami beranggotakan lima orang termasuk saya dan Rangga, serta dua teman kami Maisarah dari Malaysia dan Nano adik kelas Rangga. Jujur sih, saya lupa proses di Pesta Boneka ini karena di saat yang bersamaan saya juga bekerja dan mengerjakan tugas akhir saya. Banyak pikiran bertumpuk.



Namun yang paling saya ingat dari proses ini adalah, keegoisan saya yang berujung pada bentuk boneka yang sama sekali tidak menguntungkan di atas panggung. Tidak ada volumenya sama sekali. Pertunjukan berjalan apa adanya, bahkan bisa dibilang sangat jauh dari apa yang sekarang teman - teman lihat saat di Galeri Indonesia Kaya. Meskipun kami mendapatkan energi yang baik dari Pesta Boneka, namun kami menyia-nyiakan kesempatan baik yang dibuka untuk kami. Pesta Boneka punya cerita sendiri bagi perjalanan kami sebagai grup teater boneka. Setelah Pesta Boneka berakhir, kami mendapatkan evaluasi dari Papermoon mengenai pertunjukan kami. Di saat bersamaan juga, kami dapat kesempatan untuk menampilkan NATUH pada acara yang diadakan oleh Institut Francais d’Indonesie bernama La Nuit des Idees or The Night of Ideas. Tawaran ini diberikan oleh Christine Moerman yang saat itu adalah Direktur IFI Yogyakarta, serta oleh Monsieur Christian Gaujac, attache kebudayaan Perancis yang saya wawancarai untuk tugas akhir saya.



Kesempatan ini kami jadikan sebagai batu loncatan untuk pertunjukan NATUH. Kami ingin berusaha lebih dan kami yakin ada hal - hal yang masih bisa dikembangkan melalui pertunjukan ini. Mengawali tahun, kami mementaskan untuk kedua kalinya NATUH di Auditorium IFI Yogyakarta pada bulan Januari 2017. Pertunjukan berjalan cukup baik, lebih baik malah dibandingkan saat pertama kali kami pentaskan di Pesta Boneka. Banyak hal yang kami kembangkan dan perbaiki serta elemen yang ditambahkan. Bentuk boneka jadi berubah signifikan hingga kami menemukan nama untuk masing - masing tokoh dalam NATUH. Mereka adalah Tok Bomoh, Taran, dan Tala, serta Luta sang penjaga keseimbangan kehidupan di NATUH.

Ada beberapa catatan yang harus saya ingat setiap memulai dan terlibat dalam sebuah pertunjukan. Take a deep breath and let go. Melepas ego dan menerima hal yang baik yang datang dengan bijaksana.

Sampai jumpa di cerita selanjutnya ya!

Cheers,

M

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Featured Post

Hutan Indonesia, Mengambil bagian untuk Melestarikan

Bulan Agustus tidak hanya bulan bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia tapi ada hari penting yang patut diingat, digaungkan, dan juga diberit...