Thursday, April 12, 2018

NATUH hadir di Jakarta! - Part 3

Hi, kembali lagi ke Behind Stages: Natuh hadir di Jakarta! - bagian ketiga.

Pada bagian ini, saya mau cerita perjalanan NATUH sampai akhirnya hadir bersama teman - teman di Jakarta bulan Maret kemarin. Jadi begini ceritanya, setelah kami hadir di FTRN pada bulan September 2017, kami dapat info kalau ada program hibah seni pertunjukan bernama Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2017. Sejujurnya kami belum pernah ikutan kegiatan seperti itu, selama ini kami menggunakan dana pribadi untuk produksi pertunjukan kami. Hal yang baru tentunya menjadi tantangan buat kami sebagai kelompok juga bagi saya.

Di Flying Balloons Puppet, saya adalah salah satu co-founder dan juga creative manager. Ceilaaah, namanya asyik banget ya, hehehe, sejauh ini saya membantu teman - teman di kelompok seputar administrasi, proses kreatif dan juga produksi dari pertunjukan kami. Nggak sebatas itu sih, karena setiap orang juga terlibat langsung dalam setiap proses kreatif kelompok. Jujur, saya belum pernah punya pengalaman langsung menjadi seorang pimpinan produksi, selama ini kami bekerja cukup sporadis. Daftar ke Ruang Kreatif Seni Pertunjukan butuhin keberanian dan kepercayaan diri buat saya. Semesta punya cara untuk niat-niat baik kita, dan saya yakin kami bisa berbagi melalui ruang ini.



Setelah menunggu pengumuman dengan was - was, kami terpilih sebagai 25 besar kelompok yang akan mengikuti workshop di Jakarta selama 3 hari. I was super happy! Yet, nervous. 25 besar kelompok itu ngirimin satu anggotanya buat ikutan workshop. Dan tentunya saya yang diminta teman - teman untuk berangkat, pertama karena saya pimpronya, kedua karena mereka lagi pada kuliah. Selama 4 hari 3 malam di Jakarta, saya bertemu 24 peserta lainnya dari seluruh Indonesia, walaupun ada beberapa teman yang memang sudah saya kenal sebelumnya. Pengalaman baru yang sangat menyenangkan dan saya belajar banyak nggak cuma dari pengisi workshop tapi juga dari teman - teman yan hadir. Jujur, ada rasa minder ketika saya tahu sebagian besar orang yang ikut workshop memiliki background sekolah seni atau sudah lama menggeluti seni pertunjukan. Nyali sedikit menciut, apalagi setelah workshop, tepatnya di hari terakhir, kami 25 peserta akan pitching atau presentasi konsep pertunjukan kami di depan panel juri. When it comes to speak in front of people, I will get nervous, but there is thing that I believe. Nggak tau kenapa sih, ada keyakinan lain saat pitching di depan panel yang mana orang - orang kece di bidangnya masing - masing. Panel hari itu ada Garin Nugroho, Nano Riantiarno, mas Billy dan Adi dari Bakti Budaya Djarum Foundation. Mungkin hal yang bikin saya yakin sat presentasi adalah, saya sudah tahu luar dalam dari NATUH dan saya percaya bahwa NATUH punya jalannya sendiri untuk berbagi kepada teman - teman di Jakarta. Setelah kembali ke Jogja, beberapa hari kemudian, kami mendapat info bahwa kami lolos menjadi 10 besar peserta yang akan tampil di Galeri Indonesia Kaya di bulan Maret 2018.

Setiap kelompok yang terpilih akan didampingi mentor untuk proses kreatif di Ruang Kreatif Seni Pertunjukan ini. Flying Balloons Puppet didampingi oleh bapak Subarkah Hadisarjana, seorang aktor senior, makeup artist dan artistik dari Teater Koma, serta dosen artistik. Kami beruntung sekali beliau yang mendampingi kami selama proses ini. Pak Barkah adalah orang yang sangat bersemangat, dan beliau selalu punya cerita menarik tentang pengalaman beliau di seni pertunjukan. Kami mendapat dua kali kesempatan untuk bertemu secara langsung dan diskusi mengenai NATUH. Saat mentoring pertama, pak Barkah mengajak kami diskusi dan mendengarkan konsep dari pertunjukan kami. Lalu, kami diajak untuk mencoba material baru untuk boneka kami. Setelah mentoring pertama ini, kami mengubah struktur boneka dengan menggabungkan pipa paralon, busa ati, serta rotan. Kami memodifikasi hasil workshop yang diberikan oleh pak Barkah. Selanjutnya diskusi kami lakukan via Whatsapp Messenger, kami melakukan update eksplorasi bentuk kepada beliau. Lalu, pak Barkah melakukan mentoring kedua di pertengahan Februari 2018, kami mempresentasikan karya kami kepada beliau. Menurut saya pribadi, pak Barkah memiliki cara yang bijaksana menghadapi kami.



Setelah proses dari bulan Desember 2017 hingga Maret 2018, NATUH hadir di Galeri Indonesia Kaya pada hari Minggu, 25 Maret 2018, pukul 15.00. Saat itu, saya nervous sekali, karena melihat sudah banyak orang mengantri untuk masuk melihat pertunjukan kami. Sebelum pentas, kami berkumpul dan berdoa bersama dengan tim dan juga Pak Barkah. NATUH pun hadir bersama kalian semua.



Setiap tempat punya cara sendiri, dan kami sangat bahagia bisa berbagi dengan teman - teman di Jakarta melalui pertunjukan ini. Kami mendapat energi yang positif serta antusiasme dari teman - teman yang hadir. Kami sangat berterima kasih kepada semua yang hadir dan berbagi bersama NATUH. NATUH tidak akan bisa hadir tanpa energi baik yang teman - teman bagikan kepada kami, serta kesempatan yang diberikan semesta kepada kami melalui program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2017, begitu juga diskusi yang kami lakukan dengan teman - teman dari awal NATUH lahir.

Terima kasih, terima kasih.

Sampai jumpa di kesempatan baik lainnya.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Featured Post

Hutan Indonesia, Mengambil bagian untuk Melestarikan

Bulan Agustus tidak hanya bulan bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia tapi ada hari penting yang patut diingat, digaungkan, dan juga diberit...