Thursday, May 14, 2020

Lebaran kesekian tanpa Bapak

Menghitung hari menuju lebaran 2020.

Sama seperti tahun - tahun sebelumnya. Idul Fitri tahun ini pun tanpa kehadiran Bapak lagi. Bukan, bukan karena bapak pergi ninggalin keluarga begitu saja, tapi memang sudah kembali pada yang Memiliki Seluruh Alam sejak 10 tahun yang lalu.

Foto lama, waktu main ke Gembira Loka setelah lebaran di Madiun

Tapi, tetap saja ya, momen - momen seperti lebaran menjadi saat mengingat apa saja hal yang khas dari Bapak ketika kami sekeluarga mempersiapkan rumah dan segala isinya untuk menyambut hari yang fitri. Setiap lebaran, yang selalu semangat ngajakin orang rumah nyiapin lebaran itu ya pasti bapak. Dari mulai bikin kue lebaran, favorit dia semprit jadul itu yang panjang - panjang, sampai minuman apa yang akan disuguhkan, dan juga menu lebaran.

Dulu, waktu saya masih TK dan SD, kami sekeluarga biasanya akan diajak Bapak untuk mudik ke Madiun, ke tempat Mbah Ti dan Mbah Kung. Kami naik mobil dan bapak yang nyetir dari Lombok sampai Madiun. Kami berangkatnya malam gitu, naik kapal dua kali, istirahat berkali-kali. Bukan mudik sama Bapak namanya kalau kami sekeluarga nggak mampir makan di tempat - tempat favorit. Hal yang paling saya inget, kalau mudik, karena mobilnya kijang rover jaman dulu itu, bangku bagian belakang di kasih kasur ma bapak buat tidur. Hihihi. Seru banget ngingetnya.

Tahun ini, tahun ke-10 lebaran kami tanpa Bapak. Waktu cepat banget berlalu, keinget terakhir kali liat Bapak di bulan Mei 2010, bulan spesial saya. Apalagi ya yang bikin rindu lebaran sama Bapak, oh iya! Pernah waktu malam takbiran saya sama mbak-mbak saya duduk disekitar Bapak minta hol a.k.a amplopan lebaran. Ingat sekali saya momen itu. Bapak duduk dikursi depan lalu anaknya ngelilingin beliau.

Semoga Bapak diberi tempat yang lapang ya. Lebaran tahun ini tentunya berbeda, untuk pertama kalinya Ibu lebaran jauh dari rumah. Jadi, dari awal Januari, Ibu ikut nemenin saya ke Jogja dan berencana mampir ke rumah Mbak saya yang di Surabaya juga. Tapi, sayang sekali rencananya belum kesampaian, Ibu terdampar di Jogja karena corona, belum bisa ke Surabaya, dan belum bisa ngumpul ataupun pulang ke Lombok. Pastinya lebaran saat ini bikin Ibu rindu rumah.

Semoga lebaran tahun depan kami sekeluarga bisa berkumpul lengkap. Amin
 

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Featured Post

Hutan Indonesia, Mengambil bagian untuk Melestarikan

Bulan Agustus tidak hanya bulan bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia tapi ada hari penting yang patut diingat, digaungkan, dan juga diberit...